Selasa, 01 Oktober 2013

Posted by Try Wahyuni |
SUMBER DAYA ALAM
Ada berbagai jenis tumbuhan,hewan, dan segala sesuatu yang dapat kita peroleh di alam. Sebagai manusia kita dapat memanfaatkannya untuk menunjang kebutuhan kehidupan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, sumber daya alam tidak boleh digunakan secara semena-mena dan harus di jaga agar keberadaannya tetap terus ada untuk generasi selanjutnya.
A.    PENGERTIAN SUMBER DAYA ALAM
Menurut para ahli:
·  IRELAND       “SDA adalah keadaan lingkungan alam yang mempunyai nilai untuk memenuhi kebutuhan manusia”
·     ISARD      “SDA sebagai keadaan lingkungan dan bahan--bahan mentah yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dan memperbaiki kesejahteraannya”
·      CHAPMAN         “SDA adalah hasil penilaian manusia terhadap unsur-unsur lingkungan hidup yang diperlukan manusia”
Dengan kata lain, SDA adalah semua kekayaan alam baik yang bersifat abiotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia.


B.     JENIS-JENIS SUMBER DAYA ALAM

1.      SDA yang dapat dipulihkan (renewable atau flow reseource).
Sumber daya alam yang dapat diperbarui atau dipulihkan (renewable atau flow reseource) ialah sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan lagi setelah pemakaian karena kemampuan pembaharuan kembali dalam waktu relatif cepat sehingga sumber daya alam ini tidak akan habis. Misalnya: hasil pertanian, peternakan, perkebunan,perikanan,dll.

2.      SDA yang tidak dapat dipulihkan (nonrenewable, fund atau stock reseources).
SDA yang tidak dapat dipulihkan (nonrenewable, fund atau stock reseources) ialah sumber daya alam yang apabila telah dimanfaatkan tidak dapat digunakan lagi.  Oleh karena itu untuk mengantisipasi kepunahan sumber daya alam yang tak terbaru sebaiknya dilakukan upaya-upaya seperti konservasi lahan, mengutamakan sumber daya alam yang terbarui, menekan laju pertumbuhan penduduk untuk menekan tingkat kebutuhan dan penggunaan sumber daya alam yang berlebihan, serta mengatur tingkah laku manusia dalam menggunakan sumber daya alam. Misalnya: mineral, gas bumi, minyak bumi, batu bara,dll

3.      SDA yang tidak akan habis atau (continuous atau inhausetable reseources)
SDA yang tidak akan habis atau (continuous atau inhausetable reseources) ialah sumber daya alam yang berupa benda mati, tetapi mempunyai sifat tidak pernah punah atau habis karena terus-menerus diperbarui secara alami. Misalnya udara air dalam siklus hidrologi, energi matahari, energi pasang surut.

C.    POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI INDONESIA
1.      Sumber Daya Nabati
Sumber daya nabati ini bisa didapatkan dari hasil perkebunan,pertanian,dll
·         Pertanian
Sebagai negara agraris Indonesia tentunya mempunyai hasil pertanian yang cukup populer,diantaranya
1.      Padi
Padi adalah salah satu hasil pertanian yang paling populer, karena selain sebagai bahan makanan pokok sebagian besar rakyat Indonesia, padi juga memiliki peluang bisnis yang besar. Negara kita pernah mengalami swasembada beras pada sekitar tahun 1985, tetapi masa itu tidak lama karena ada gangguan hama. Setelah itu Indonesia mengimpor kembali beras dari negara-negara lain, seperti dari Thailand dan Vietnam. Padi akan tumbuh subur di daerah dataran rendah yang bersuhu panas sekitar 28 o C
sampai 29o C dengan curah hujan yang tinggi, karena tumbuhan ini memerlukan banyak air, khususnya pada masa pertumbuhan awal. Hany pada saat akan panen, kebutuhan air berkurang. Daerah-daerah sentral yang menjadi lumbung padi di Indonesia adalah Kabupaten Karawang, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Musi Banyuasin, dan Kabupaten Tana Toraja.
2.      Jagung
Di Indonesia, jagung adalah makanan pokok kedua setelah beras. Hampir di semua wilayah pertanian di Indonesia dapat ditanami jenis tanaman ini. Hanya saja bagi penduduk yang tidak mengonsumsi jagung sebagai bahan makanan pokok, hasilnya diprioritaskan sebagai komoditas perdagangan walaupun dalam partai yang tidak begitu besar. Namun, bagi penduduk yang menjadikan jagung sebagai makanan pokok, biasanya mereka tidak berorientasi bisnis, dan lahan yang ditanaminya pun tidak luas. Habitat jagung yang paling baik adalah di ketinggian sekitar 1.500 m di atas permukaan laut dengan suhu udara sekitar 17 o C sampai 25 o C dengan curah hujan rendah. Beberapa kawasan di Indonesia sebagai penghasil jagung yang lumayan baik adalah Madura, Pasuruan, Besuki, Semarang, Kedu, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Sumbawa, dan Flores.
3.      Sagu
Sagu adalah salah satu bahan makanan pokok sebagian rakyat Indonesia. Sagu didapat dari pohon sejenis enau, yang kemudian diambil intisarinya atau tepungnya. Beberapa penduduk daerah di Indonesia yang kebetulan menjadikan sagu ini sebagai bahan makanan pokok adalah penduduk yang berada di Kepulauan Maluku dan Papua, walaupun tidak semuanya. Tanaman sagu ini banyak ditemukan di Kepulauan Maluku da Papua.
4.      Ubi jalar dan palawija lainnya
Selain ubi jalar, banyak palawija jenis lainnya seperti ketela pohon, kedelai kacang tanah, kacang panjang, dan lain-lain yang biasa ditanam oleh para petani di Indonesia. Namun, kebiasaan para petani Indonesia dalam menanam pohon palawija ini hanyalah sebagai pelengkap saja, sehingga kalau diorientasikan ke perdagangan masih terlalu jauh. Mereka menanam palawija hanya untuk konsumsi sendiri saja, tetapi lain halnya bagi para petani yang memiliki areal luas, mungkin saja menanam palawija itu untuk keperluan bisnisnya.
·         Perkebunan
Usaha perkebunan bisa maju di Indonesa karena memiliki prasyarat yang memadai sebagai berikut.
a.       Lahan perkebunan yang sangat luas.
b.      Suhu yang sesuai.
c.        Ketinggian tempat sesuai dengan ketinggian optimal untuk perkebunan.
d.      Memiliki tenaga kerja yang banyak.
e.       Iklim yang mendukung dengan jumlah curah hujan yang cukup.
f.        Tanahnya subur.
g.       Letak geografis yang strategis untuk pemasaran.
Selain beberapa prasyarat fisik dan nonfisik yang dimiliki Indonesia, juga ada komoditas tertentu yang hanya bisa didapatkan di Indonesia, tidak ada di kawasan lain. Beberapa jenis tanaman yang dihasilkan dari perkebunan Indonesia adalah sebagai berikut.
1.      Tebu
Tebu adalah bahan baku untuk pembuatan gula, spirtus, alkohol. Pohon ini bisa tumbuh baik di kawasan yang memiliki suhu panas sekitar 20o C–26o C dengan tingkat kelembaban cukup. Tebu seperti padi, pada masa pertumbuhan awal memerlukan air yang banyak, sedangkan menjelang panen, tanaman dikeringkan. Kawasan penghasil tebu di Indonesia di antaranya adalah Cirebon, Pekalongan, Semarang, Pati, Yogyakarta, Surabaya, Kediri, Malang, Sumatra, dan Kalimantan.
2.      Karet
Jenis tanaman karet banyak ditemui hampir di seluruh Indonesia. Tanaman ini cukup baik dibudidayakan di perkebunan di Indonesia. Jenis tanaman karet yang baik di Indonesia adalah jenis karet Havea Braziliensis yang berasal dari Brasil. Bagian yang diambil dari tanaman karet ini bukan kayunya, melainkan getahnya. Banyak jenis penggunaan karet dalam segala bidang kehidupan, seperti untuk sepatu, sendal, ban, karpet.Habitat yang baik untuk tanaman karet ini sebagai berikut.
• Kawasan tanah yang subur.
• Suhu sekitar 25 o C sampai 27 o C.
• Memiliki rerata curah hujan antara 2.000 mm sampai 3.000 mm.
• Ketinggian dari permukaaan laut sekitar 600 m sampai 700 m.
Untuk tingkat dunia, Indonesia berada pada posisi kedua setelah Malaysia. Pasar karet dunia berpusat dan terpengaruh oleh keadaan karet dari kedua negara ini. Untuk level Indonesia, persebaran kawasan yang menghasilkan karet ialah provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatra, yaitu Jambi dan Sumatra Selatan, Kalimantan.
Kebanyakan karet Indonesia diekspor ke negara-negara maju, seperti Jepang dan Amerika Serikat.
3.       Kelapa
Kelapa adalah jenis tanaman yang sudah begitu akrab dengan penduduk Indonesia. Hampir di semua wilayah Indonesia ditemukan pohon kelapa. Pohon kelapa dapat tumbuh dengan optimal di kawasan berikut ini.
• Dataran rendah, lebih optimal lagi dekat dengan pantai.
• Memiliki curah hujan yang cukup.
• Suhu udara sekitar 24 o C sampai 26 o C.
• Memiliki penyinaran matahari yang cukup sepanjang tahun.
Pohon kelapa banyak sekali manfaatnya, di antaranya untuk membuat margarine, minyak goreng, industri sabun. Beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor kelapa Indonesia di antaranya adalah Jerman, Inggris,Singapura.
Sedangkan di Indonesia, kawasan yang banyak menghasilkan kelapa adalah:  Sulawesi Utara, seperti Minahasa, Sangir, Talaud, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Nusa Tenggara, Pulau Jawa, khususnya di sepanjang pantai atau pesisir.
4.       Kelapa sawit
Perbedaan pohon kelapa sawit dengan kelapa biasa adalah dari segi ukuran, buah,dan ketinggian pohonnya. Kelapa sawit ukurannya lebih kecil dari kelapa biasa. Kelapa sawit dapat tumbuh baik di kawasan yang memiliki kondisi seperti di bawah ini.
• Kawasan yang tropis.
• Memiliki tanah yang subur.
• Suhu udara sekitar 25 o C sampai 26o C.

2.      Sumber daya hewani
Dibedakan menjadi:
·         Peternakan
Biasanya jenis peternakan akan mengikuti pola persebaran vegetasi yang ada. Misalnya peternakan kuda yang paling banyak terdapat di daerah Sumbawa atau Nusa Tenggara, peternakan sapi yang banyak di daerah Jawa,dan seterusnya. Peternakan dapat dibedakan menjadi:
1.      Ternak hewan besar
Ternak hewan besar yaitu kelompok peternakan sapi, kerbau, kuda. Hewan-hewan ini selain diambil daging dan susunya, juga diambil tenaganya.
• Sapi
Peternakan sapi banyak terdapat di Jawa, Madura, Bali. Sapi selain diambil dagingnya, juga diambil susu dan tenaganya untuk membajak areal pertanian.
• Kerbau
Peternakan kerbau banyak terdapat di Pulau Jawa, Sumatra Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, Sulawesi Selatan, dan Flores. Kerbau selain diambil dagingnya juga diambil tenaganya. Banyak pekerjaan manusia yang diserahkan kepada hewan ini, seperti membajak sawah atau menarik barang yang berat.
• Kuda
Binatang ini kebanyakan hanya diambil tenaganya, jarang yang diambil dagingnya. Beberapa daerah yang menjadi kawasan persebaran peternakan kuda ini adalah Tapanuli (Batak), Sulawesi yang terkenal dengan kuda Makasarnya, Sumba, Sumbawa, Sawu, dan Roti.
2.      Ternak Hewan Kecil
Ternak yang dapat diklasifikasikan yaitu hewan kambing, domba, babi yang persebarannya dapat dijumpai di seluruh Indonesia.
3.      Unggas
Unggas biasanya diternakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan persebarannya sangat banyak di Indonesia. Misalnya ayam, itik, bebek, angsa,dll.
·         Perikanan
Sebagai negara maritim yang dikelilingi oleh lautan,tentunya Indonesia juga banyak memiliki hasil perikanan yang melimpah. Perikanan dibedakan menjadi:
1.      Perikanan darat
Perikanan darat artinya usaha pengelolaan perikanan yang tidak menggunakan air laut. Ada dua kelompok pada perikanan darat ini, yaitu perikanan air tawar dan perikanan air payau.
a.      Perikanan air tawar, yaitu usaha perikanan dengan menggunakan air tawar dengan jenis ikan seperti mujair, tawes, mas. Bentuk usaha perikanan ini dilakukan dengan cara-cara berikut ini.
• Di kolam, hampir setiap penduduk di pedesaan dapat memiliki   kolam ikan.
• Di danau, dengan menggunakan jaring terapung seperti yang terdapat di bendungan PLTA Saguling dan Cirata, Jawa Barat.
• Di sawah, perikanan ini dilakukan pada saat musim tanam tiba, yaitu ketika bibit mulai disemai, ikan pun ditanam di sawah yang sudah dicangkul. Ketika bibit padi siap ditanam, ikan diangkat atau dipanen.
b.     Perikanan air payau, yaitu usaha perikanan di tambak-tambak sekitar pantai. Disebut payau karena sumber airnya dari laut bercampur dengan air tawar dari rawa-rawa. Ikan yang diusahakannya seperti udang, bandeng. Daerah yang memiliki banyak usaha perikanan air payau ini adalah di sekitar pantai utara Pulau Jawa, Sumatra Utara, dan Sulawesi bagian barat daya.
2.      Perikanan laut
Perikanan laut artinya mencari ikan ke lepas lautan. Usaha ini biasanya dilakukan oleh mereka yang berdomisili dekat dengan pantai. Kawasan tangkapan ikan laut di Indonesia di antaranya sebagai berikut.
• Sepanjang pantai utara dan sebagian pantai selatan Pulau Jawa, seperti Cirebon, Indramayu, Cilacap, Pelabuhan Ratu, Pangandaran.
• Sumatra, yaitu di sekitar Selat Malaka dan di Bagan Siapi-api.
• Kalimantan
• Sulawesi
• Maluku

3.         Sumber Daya Mineral
Indonesia banyak mempunyai persebaran pertambangan dan memiliki potensi mineral yang sangat besar. Mineral dikelompokkan menjadi:
·         Mineral Logam
Contoh mineral logam yaitu Nikel (yang banyak terdapat di Sulawesi selatan wilayah Pomala, Danau Tawoti, Maluku Utara, dan Pegunungan Cylops (Papua)), Bijih Besi (tersebar di Cilacap , Kotawaringin , Cilegon , dan Pulau Obi), Timah (pemanfaatan timah di antaranya digunakan untuk peluru, pelapis kaleng, pembungkus rokok, campuran kuningan dan perunggu. Bijih timah tersebar di Pulau Bangka Belitung, Pulau Singkep, dan Pulau Karimun), emas tembaga dan perak (tersebar di Pulau Sumatra, Kepulauan Riau, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua), dll.
·         Mineral Non Logam
Contoh mineral logam yaitu Batu Kapur (pemanfataan kapur digunakan untuk bahan bangunan merupakan bahan baku semen , teraso, keramik. Batu kapur tersebar di Pegunungan Seribu (DIY), Kebumen, Cilacap (Jawa Tengah), Gresik (Jawa Timur), Cibinong, dan Pelimanan (Jawa Barat)), Marmer (pemanfaatan marmer sebagai bahan lantai, furniture, dinding, patung, dan lain-lain. Tersebar di Trenggalek dan Tulungagung (Jawa Timur), Banjarnegara (Jawa Tengah), dan Citatah (Jawa Barat), Belerang (digunakan di industri pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, accu, industri kimia, bahan peledak, pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan besi baja, bahan korek api, obat-obatan dan lain-lain. Belerang tersebar di Pegunungan Ijen (Jawa Timur), Pegunungan Dieng (Jawa Tengah), dan Tangkuban Perahu (Jawa Barat).
·         Sumber daya energi
Digunakan untuk emisi bahan bakan kendaraan ataupun rumah tangga. Misalnya minyak bumi, gas alam, dan batubara.

4.         Sumber Daya Matahari
Sebagai negara tropis, Indonesia selalu mendapatkan sinar matahari yang sangat cukup sepanjang tahun. Oleh karena itu, energi panas dari matahari ini dapat harus digunakan sebaik-baiknya. Energi matahari ini dapat digunakan sebagai menjemur air laut menjadi garam, mengawetkan bahan makanan,  alternatif bahan bakar kendaraan,pembangkit listrik tenaga surya,dll.

5.         Sumber Daya Air
Air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan setiap makhluk hidup pasti membutuhkan air. Akan tetapi, banyaknya pencemaran air di sungai,danau,maupun laut juga turut memprihatinkan. Kualitas penduduk di suatu daerah dapat dilihat dari kualitas air tersebut misalnya jumlah penduduk yang terus meningkat mengakibatkan meningkatnya pula konsumsi air pula. Jika jumlah penduduk terus meningkat maka berakibat pula meningkatnya pembangunan sehingga tidak adanya daerah resapan air. Seperti yang terjadi di Jakarta, dimana susahnya mendapatkan air bersih dan pembangunan yang terus menerus mengakibatkan penurunan tanah di Jakarta sehingga air laut merembes dan berubah menjadi air asin. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan lanjut dari pemerintah maupun masyarakat agar terpenuhinya kebutuhan air untuk sehari-hari. Hal yang dapat kita lakukan adalah:
a.       Memperluas areal lahan terbuka hijau di perkotaan. Kota yang padat penduduknya memungkinkan konsumsi air yang sangat besar. Sementara lahan dengan sendirinya padat oleh permukiman penduduk. Pemerintah kota dengan dinas pertamanannya mengusahakan perluasan areal terbuka hijau, apakah dengan berbentuk taman atau hutan kota.
b.      Melengkapi bangunan rumah tangga dengan sumur resapan air, juga alangkah baiknya jika tidak menembok halaman, tetapi dengan menggunakan paving block.
c.        Membuat konsentrasi air limpasan pada waktu hujan. Tempat konsentrasi ini dapat berbentuk bendungan atau bangunan lainnya. Sebab hujan yang tidak ditampung akan terbuang percuma ke sungai dan juga akan menambah luapan air sungai.
d.      Untuk industri, tidak membuang limbah sembarang ke sungai maupun laut atau seharusnya mengolah limbah terlebih dahulu.
Selain itu, sumber daya yang terdapat di sungai, danau, rawa, air tanah, dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya misalnya sebagai tempat perikanan,sarana  transportasi, irigasi,dll.

6.         Sumber Daya Udara
Sumber daya udara yang tidak terbatas ini contohnya angin, dapat digunakan sebagai pelayaran bagi para nelayan, penerbangan, pembangkit listrik tenaga angin, kegiatan olahraga air,dll. Akan tetapi, di Indonesia juga mengalami masalah pada pencemaran udara misalnya adanya kebakaran hutan, polusi akibat kendaraan bermotor, pembuangan limbah industri ke udara yang tidak diolah terlebih dahulu.
7.         Sumber Daya Tanah
Dibedakan menjadi:
a.        Tanah vulkanik, adalah tanah yang terbentuk karena proses vulkanisme atau gunung api, dimana material lepasnya, seperti abu, kerikil, lambat laun akan menjadikan tanah subur. Tanah ini banyak ditemukan di sekitar areal gunung api, seperti di Pulau Jawa, Sumatra, Bali, dan Lombok. Tanah vulkanik cocok digunakan sebagai lahan pertanian, seperti perkebunan sayuran dan sawah.
b.       Tanah podzol, yaitu tanah yang terbentuk karena proses pelapukan batuan yang mengandung batuan kuarsa. Tanah jenis ini masih memiliki kesuburan yang cukup, sehingga cocok sebagai lahan untuk perkebunan dan ladang.
c.       Tanah laterit, adalah tanah yang terbentuk karena proses pelapukan batuan yang mengandung besi, ditandai dengan merahnya warna tanah. Sifat tanah ini kurang subur. Tanah laterit cocok ditanami dengan jenis tanaman keras, seperti kayu jati.
d.      Tanah mergel, adalah tanah yang terbentuk karena proses pelapukan dan bercampur dengan berbagai material seperti pasir, kapur, dan tanah liat. Sifat dari tanah ini subur, dan cocok ditanami tanaman-tanaman berakar serabut seperti palawija.
e.       Tanah gambut, artinya tanah rawa, karena lingkungan proses pelapukannya berada di dalam rawa. Akibatnya, pelapukan tidak sempurna dan mempunyai tingkat kesuburan yang rendah. Tanah jenis ini cocok untuk lahan persawahan gambut.
f.       Tanah endapan, adalah tanah hasil luapan pada waktu banjir, dan biasanya tanah ini terdapat di sekitar bantaran kali. Tanah jenis ini sangat subur dan cocok dijadikan lahan persawahan dan perkebunan sayuran.
g.      Tanah kapur, yaitu tanah yang bahan induknya batuan kapur. Sifat dari tanah jenis ini kurang subur sehingga kurang cocok untuk dijadikan lahan pertanian.
h.      Tanah humus, yaitu tanah yang berasal dari bahan-bahan organik yang telah membusuk seperti tumbuhan. Sifat tanah jenis ini sangat subur dan cocok dijadikan lahan persawahan dan perkebunan.
i.        Tanah padas, yaitu tanah pejal dan tidak baik untuk pertanian karena kurang subur. Tanah jenis ini cocok untuk bahan baku pembuatan gerabah.

Selain bermanfaat sebagai lahan bercocok tanam, tanah juga berguna sebagai lahan tempat tinggal, lahan usaha, dan lahan industri.

B. PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN
Pemanfaatan sumber daya alam ini harus dilakukan berkelanjutan dengan prinsip ekofisiensi. Berkelanjutan artinya setiap pembangunan atau usaha dalam mengelola semua sumber daya alam harus selalu memperhatikan keutuhan sumber daya itu. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui hendaknya diusahakan jangan sampai dihabiskan, juga sisa penambangan jangan sampai meninggalkan bekas yang membahayakan dan tidak menguntungkan bagi lingkungan sekitar dan generasi berikutnya. Ekoefisiensi artinya semua bentuk pengelolaan sumber daya alam yang dilakukan harus meminimalkan risiko. Jangan sampai demi mengejar keuntungan, apa pun dilakukan, tidak peduli ada pihak-pihak yang dirugikan atau menjadi korban. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi bencana misalnya banjir, tanah longsor, pencemaran air dan udara, dll.
Menurut prinsip ekofisiensi:
1.                        Mengubah paradigma pengelolaan lingkungan hidup dari pendekatan atur dan awasi menjadi atur diri sendiri.
Soemarwoto (2003) memberi istilah pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan sekarang ini berdasarkan prinsip atur dan awasi. Selama ini masyarakat hanya memberikan masukan saja kepada pemerintah, tetapi tidak ikut dalam proses pengambilan keputusan. Sekarang pemerintah telah menyiapkan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pemanfaatan sumber daya alam oleh manusia. Namun, dalam pelaksanaannya peraturan tersebut sering dilanggar.
2.                        Pendekatan ekosistem.
Pendekatan ekosistem menunjukkan kepada kita tentang mata rantai yang tidak putus karena saling berhubungan.
3.                        Mengubah paradigma pemanfaatan sumber daya alam dari wawasan ekonomi ke wawasna ekologi budaya
Paradigma pemanfaatan sumber daya alam umumnya masih berorientasi pada kawasan ekonomi. Budaya manusia telah mengikuti perkembangan teknologi, orientasinya pun masih belum berubah ke arah teknologi yang ramah lingkungan. Perilaku masyarakat industri yang dapat mengubah teknologi pemanfaatan sumber daya alam dari orientasi ekonomi menjadi orientasi budaya lestari ke dalam usaha produksinya, disebut wawasan ekonomi budaya.
4.                        Prinsip ekoefisiensi dalam pemanfaatan sumber daya alam
Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam adalah penggunaan sumber daya alam dengan cara memaksimalkan kegunaannya dan meminimalkan sumber daya yang terbuang. Ekoefisiensi mengandung arti efisiensi ekonomi dan efisiensi ekologi. Konsep ekoefisiensi sebaiknya sejak dini dikenalkan dan dipraktikkan dalam kehidupan rumah tangga. Penerapan prinsip ekoefisiensi tidak hanya sumber daya alam hayati, namun juga diterapkan untuk sumber daya alam fisik. Penerapan hidup dengan prinsip ekoefisiensi perlu ditanamkan sejak dini (kanak-kanak) hingga dewasa, agar kita dapat hidup hemat. Hal ini berarti mengurangi penggunaan sumber daya yang berlbeihan, yang akhirnya dapat mengurangi limbah yang harus dibuang ke lingkungan. Dengan demikian, tercipta daya dukung lingkungan yang berkelanjutan. Dengan berprinsip ekoefisiensi berarti wawasan ekonomi tidak bertentangan dengan wawasan ekologi.
Memanfaatkan sumber daya alam ini harus digunakan sebaik-baiknya agar terjaga sehingga keberadaannya di permukaan bumi ini tetap terus ada untuk generasi selanjutnya.









0 komentar:

Posting Komentar