SUMBER DAYA ALAM
Ada
berbagai jenis tumbuhan,hewan, dan segala sesuatu yang dapat kita peroleh di
alam. Sebagai manusia kita dapat memanfaatkannya untuk menunjang kebutuhan
kehidupan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, sumber daya alam tidak boleh digunakan
secara semena-mena dan harus di jaga agar keberadaannya tetap terus ada untuk
generasi selanjutnya.
A.
PENGERTIAN
SUMBER DAYA ALAM
Menurut para ahli:
· IRELAND “SDA adalah keadaan lingkungan alam
yang mempunyai nilai untuk memenuhi kebutuhan manusia”
· ISARD “SDA sebagai keadaan lingkungan dan
bahan--bahan mentah yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dan
memperbaiki kesejahteraannya”
· CHAPMAN “SDA adalah hasil penilaian manusia
terhadap unsur-unsur lingkungan hidup yang diperlukan manusia”
Dengan kata lain, SDA adalah semua
kekayaan alam baik yang bersifat abiotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan
untuk kesejahteraan manusia.
B.
JENIS-JENIS
SUMBER DAYA ALAM
1. SDA yang dapat dipulihkan (renewable atau flow
reseource).
Sumber
daya alam yang dapat diperbarui atau dipulihkan (renewable atau flow
reseource) ialah sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan lagi setelah
pemakaian karena kemampuan pembaharuan kembali dalam waktu relatif cepat
sehingga sumber daya alam ini tidak akan habis. Misalnya: hasil pertanian,
peternakan, perkebunan,perikanan,dll.
2.
SDA
yang tidak dapat dipulihkan (nonrenewable, fund atau stock
reseources).
SDA
yang tidak dapat dipulihkan (nonrenewable, fund atau stock
reseources) ialah sumber daya alam yang apabila telah dimanfaatkan tidak dapat
digunakan lagi. Oleh karena itu untuk
mengantisipasi kepunahan sumber daya alam yang tak terbaru sebaiknya dilakukan
upaya-upaya seperti konservasi lahan, mengutamakan sumber daya alam yang
terbarui, menekan laju pertumbuhan penduduk untuk menekan tingkat kebutuhan dan
penggunaan sumber daya alam yang berlebihan, serta mengatur tingkah laku
manusia dalam menggunakan sumber daya alam. Misalnya: mineral, gas bumi, minyak
bumi, batu bara,dll
3.
SDA
yang tidak akan habis atau (continuous atau inhausetable reseources)
SDA
yang tidak akan habis atau (continuous atau inhausetable
reseources) ialah sumber daya alam yang berupa benda mati, tetapi mempunyai
sifat tidak pernah punah atau habis karena terus-menerus diperbarui secara
alami. Misalnya udara air dalam siklus hidrologi, energi matahari, energi
pasang surut.
C.
POTENSI
SUMBER DAYA ALAM DI INDONESIA
1.
Sumber
Daya Nabati
Sumber daya nabati ini
bisa didapatkan dari hasil perkebunan,pertanian,dll
·
Pertanian
Sebagai negara agraris
Indonesia tentunya mempunyai hasil pertanian yang cukup populer,diantaranya
1. Padi
Padi
adalah salah satu hasil pertanian yang paling populer, karena selain sebagai
bahan makanan pokok sebagian besar rakyat Indonesia, padi juga memiliki peluang
bisnis yang besar. Negara kita pernah mengalami swasembada beras pada sekitar
tahun 1985, tetapi masa itu tidak lama karena ada gangguan hama. Setelah itu
Indonesia mengimpor kembali beras dari negara-negara lain, seperti dari
Thailand dan Vietnam. Padi akan tumbuh subur di daerah dataran rendah yang bersuhu
panas sekitar 28 o C
sampai 29o C
dengan curah hujan yang tinggi, karena tumbuhan ini memerlukan banyak air,
khususnya pada masa pertumbuhan awal. Hany pada saat akan panen, kebutuhan air berkurang.
Daerah-daerah sentral yang menjadi lumbung padi di Indonesia adalah Kabupaten
Karawang, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Musi Banyuasin,
dan Kabupaten Tana Toraja.
2. Jagung
Di
Indonesia, jagung adalah makanan pokok kedua setelah beras. Hampir di semua
wilayah pertanian di Indonesia dapat ditanami jenis tanaman ini. Hanya saja
bagi penduduk yang tidak mengonsumsi jagung sebagai bahan makanan pokok,
hasilnya diprioritaskan sebagai komoditas perdagangan walaupun dalam partai
yang tidak begitu besar. Namun, bagi penduduk yang menjadikan jagung sebagai
makanan pokok, biasanya mereka tidak berorientasi bisnis, dan lahan yang
ditanaminya pun tidak luas. Habitat jagung yang paling baik adalah di
ketinggian sekitar 1.500 m di atas permukaan laut dengan suhu udara sekitar 17
o C sampai 25 o C dengan curah hujan rendah. Beberapa kawasan
di Indonesia sebagai penghasil jagung yang lumayan baik adalah Madura,
Pasuruan, Besuki, Semarang, Kedu, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Sumbawa, dan
Flores.
3. Sagu
Sagu
adalah salah satu bahan makanan pokok sebagian rakyat Indonesia. Sagu didapat dari
pohon sejenis enau, yang kemudian diambil intisarinya atau tepungnya. Beberapa penduduk
daerah di Indonesia yang kebetulan menjadikan sagu ini sebagai bahan makanan pokok
adalah penduduk yang berada di Kepulauan Maluku dan Papua, walaupun tidak semuanya.
Tanaman sagu ini banyak ditemukan di Kepulauan Maluku da Papua.
4. Ubi
jalar dan palawija lainnya
Selain ubi jalar,
banyak palawija jenis lainnya seperti ketela pohon, kedelai kacang tanah,
kacang panjang, dan lain-lain yang biasa ditanam oleh para petani di Indonesia.
Namun, kebiasaan para petani Indonesia dalam menanam pohon palawija ini
hanyalah sebagai pelengkap saja, sehingga kalau diorientasikan ke perdagangan
masih terlalu jauh. Mereka menanam palawija hanya untuk konsumsi sendiri saja,
tetapi lain halnya bagi para petani yang memiliki areal luas, mungkin saja
menanam palawija itu untuk keperluan bisnisnya.
·
Perkebunan
Usaha perkebunan bisa
maju di Indonesa karena memiliki prasyarat yang memadai sebagai berikut.
a. Lahan
perkebunan yang sangat luas.
b. Suhu
yang sesuai.
c. Ketinggian tempat sesuai dengan ketinggian
optimal untuk perkebunan.
d. Memiliki
tenaga kerja yang banyak.
e. Iklim
yang mendukung dengan jumlah curah hujan yang cukup.
f. Tanahnya subur.
g. Letak geografis yang strategis untuk
pemasaran.
Selain beberapa
prasyarat fisik dan nonfisik yang dimiliki Indonesia, juga ada komoditas
tertentu yang hanya bisa didapatkan di Indonesia, tidak ada di kawasan lain.
Beberapa jenis tanaman yang dihasilkan dari perkebunan Indonesia adalah sebagai
berikut.
1. Tebu
Tebu
adalah bahan baku untuk pembuatan gula, spirtus, alkohol. Pohon ini bisa tumbuh
baik di kawasan yang memiliki suhu panas sekitar 20o C–26o
C dengan tingkat kelembaban cukup. Tebu seperti padi, pada masa pertumbuhan
awal memerlukan air yang banyak, sedangkan menjelang panen, tanaman
dikeringkan. Kawasan penghasil tebu di Indonesia di antaranya adalah Cirebon,
Pekalongan, Semarang, Pati, Yogyakarta, Surabaya, Kediri, Malang, Sumatra, dan
Kalimantan.
2. Karet
Jenis
tanaman karet banyak ditemui hampir di seluruh Indonesia. Tanaman ini cukup
baik dibudidayakan di perkebunan di Indonesia. Jenis tanaman karet yang baik di
Indonesia adalah jenis karet Havea Braziliensis yang berasal dari Brasil.
Bagian yang diambil dari tanaman karet ini bukan kayunya, melainkan getahnya.
Banyak jenis penggunaan karet dalam segala bidang kehidupan, seperti untuk
sepatu, sendal, ban, karpet.Habitat yang baik untuk tanaman karet ini sebagai
berikut.
• Kawasan tanah yang
subur.
• Suhu sekitar 25 o
C sampai 27 o C.
• Memiliki rerata curah
hujan antara 2.000 mm sampai 3.000 mm.
• Ketinggian dari
permukaaan laut sekitar 600 m sampai 700 m.
Untuk tingkat dunia,
Indonesia berada pada posisi kedua setelah Malaysia. Pasar karet dunia berpusat
dan terpengaruh oleh keadaan karet dari kedua negara ini. Untuk level
Indonesia, persebaran kawasan yang menghasilkan karet ialah provinsi Jawa
Barat, Jawa Timur, Sumatra, yaitu Jambi dan Sumatra Selatan, Kalimantan.
Kebanyakan karet
Indonesia diekspor ke negara-negara maju, seperti Jepang dan Amerika Serikat.
3. Kelapa
Kelapa
adalah jenis tanaman yang sudah begitu akrab dengan penduduk Indonesia. Hampir
di semua wilayah Indonesia ditemukan pohon kelapa. Pohon kelapa dapat tumbuh
dengan optimal di kawasan berikut ini.
• Dataran rendah, lebih
optimal lagi dekat dengan pantai.
• Memiliki curah hujan
yang cukup.
• Suhu udara sekitar 24
o C sampai 26 o C.
• Memiliki penyinaran
matahari yang cukup sepanjang tahun.
Pohon kelapa banyak
sekali manfaatnya, di antaranya untuk membuat margarine, minyak goreng,
industri sabun. Beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor kelapa Indonesia di
antaranya adalah Jerman, Inggris,Singapura.
Sedangkan di Indonesia,
kawasan yang banyak menghasilkan kelapa adalah: Sulawesi Utara, seperti Minahasa, Sangir,
Talaud, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Nusa Tenggara, Pulau Jawa,
khususnya di sepanjang pantai atau pesisir.
4. Kelapa sawit
Perbedaan
pohon kelapa sawit dengan kelapa biasa adalah dari segi ukuran, buah,dan
ketinggian pohonnya. Kelapa sawit ukurannya lebih kecil dari kelapa biasa. Kelapa
sawit dapat tumbuh baik di kawasan yang memiliki kondisi seperti di bawah ini.
• Kawasan yang tropis.
• Memiliki tanah yang
subur.
• Suhu udara sekitar 25
o C sampai 26o C.
2.
Sumber
daya hewani
Dibedakan menjadi:
·
Peternakan
Biasanya jenis
peternakan akan mengikuti pola persebaran vegetasi yang ada. Misalnya peternakan
kuda yang paling banyak terdapat di daerah Sumbawa atau Nusa Tenggara,
peternakan sapi yang banyak di daerah Jawa,dan seterusnya. Peternakan dapat
dibedakan menjadi:
1. Ternak
hewan besar
Ternak hewan besar
yaitu kelompok peternakan sapi, kerbau, kuda. Hewan-hewan ini selain diambil
daging dan susunya, juga diambil tenaganya.
• Sapi
Peternakan sapi banyak
terdapat di Jawa, Madura, Bali. Sapi selain diambil dagingnya, juga diambil
susu dan tenaganya untuk membajak areal pertanian.
• Kerbau
Peternakan kerbau
banyak terdapat di Pulau Jawa, Sumatra Barat, Nanggroe Aceh Darussalam,
Sulawesi Selatan, dan Flores. Kerbau selain diambil dagingnya juga diambil
tenaganya. Banyak pekerjaan manusia yang diserahkan kepada hewan ini, seperti
membajak sawah atau menarik barang yang berat.
• Kuda
Binatang ini kebanyakan
hanya diambil tenaganya, jarang yang diambil dagingnya. Beberapa daerah yang
menjadi kawasan persebaran peternakan kuda ini adalah Tapanuli (Batak),
Sulawesi yang terkenal dengan kuda Makasarnya, Sumba, Sumbawa, Sawu, dan Roti.
2. Ternak
Hewan Kecil
Ternak yang dapat diklasifikasikan
yaitu hewan kambing, domba, babi yang persebarannya dapat dijumpai di seluruh
Indonesia.
3. Unggas
Unggas biasanya
diternakan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan persebarannya sangat banyak di
Indonesia. Misalnya ayam, itik, bebek, angsa,dll.
·
Perikanan
Sebagai negara maritim
yang dikelilingi oleh lautan,tentunya Indonesia juga banyak memiliki hasil
perikanan yang melimpah. Perikanan dibedakan menjadi:
1. Perikanan
darat
Perikanan darat artinya
usaha pengelolaan perikanan yang tidak menggunakan air laut. Ada dua kelompok
pada perikanan darat ini, yaitu perikanan air tawar dan perikanan air payau.
a. Perikanan
air tawar, yaitu usaha perikanan dengan menggunakan air tawar dengan jenis ikan
seperti mujair, tawes, mas. Bentuk usaha perikanan ini dilakukan dengan cara-cara
berikut ini.
• Di kolam, hampir
setiap penduduk di pedesaan dapat memiliki
kolam ikan.
• Di danau, dengan
menggunakan jaring terapung seperti yang terdapat di bendungan PLTA Saguling
dan Cirata, Jawa Barat.
• Di sawah, perikanan
ini dilakukan pada saat musim tanam tiba, yaitu ketika bibit mulai disemai,
ikan pun ditanam di sawah yang sudah dicangkul. Ketika bibit padi siap ditanam,
ikan diangkat atau dipanen.
b. Perikanan
air payau, yaitu usaha perikanan di tambak-tambak sekitar pantai. Disebut payau
karena sumber airnya dari laut bercampur dengan air tawar dari rawa-rawa. Ikan yang
diusahakannya seperti udang, bandeng. Daerah yang memiliki banyak usaha perikanan
air payau ini adalah di sekitar pantai utara Pulau Jawa, Sumatra Utara, dan Sulawesi
bagian barat daya.
2. Perikanan
laut
Perikanan laut artinya
mencari ikan ke lepas lautan. Usaha ini biasanya dilakukan oleh mereka yang
berdomisili dekat dengan pantai. Kawasan tangkapan ikan laut di Indonesia di
antaranya sebagai berikut.
• Sepanjang pantai
utara dan sebagian pantai selatan Pulau Jawa, seperti Cirebon, Indramayu,
Cilacap, Pelabuhan Ratu, Pangandaran.
• Sumatra, yaitu di
sekitar Selat Malaka dan di Bagan Siapi-api.
• Kalimantan
• Sulawesi
• Maluku
3.
Sumber
Daya Mineral
Indonesia banyak
mempunyai persebaran pertambangan dan memiliki potensi mineral yang sangat
besar. Mineral dikelompokkan menjadi:
·
Mineral Logam
Contoh mineral logam
yaitu Nikel (yang banyak terdapat di Sulawesi selatan wilayah Pomala, Danau Tawoti,
Maluku Utara, dan Pegunungan Cylops (Papua)), Bijih Besi (tersebar di Cilacap ,
Kotawaringin , Cilegon , dan Pulau Obi), Timah (pemanfaatan timah di antaranya
digunakan untuk peluru, pelapis kaleng, pembungkus rokok, campuran kuningan dan
perunggu. Bijih timah tersebar di Pulau Bangka Belitung, Pulau Singkep, dan
Pulau Karimun), emas tembaga dan perak (tersebar di Pulau Sumatra, Kepulauan
Riau, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan
Papua), dll.
·
Mineral Non Logam
Contoh mineral logam
yaitu Batu Kapur (pemanfataan kapur digunakan untuk bahan bangunan merupakan
bahan baku semen , teraso, keramik. Batu kapur tersebar di Pegunungan Seribu
(DIY), Kebumen, Cilacap (Jawa Tengah), Gresik (Jawa Timur), Cibinong, dan Pelimanan
(Jawa Barat)), Marmer (pemanfaatan marmer sebagai bahan lantai, furniture, dinding,
patung, dan lain-lain. Tersebar di Trenggalek dan Tulungagung (Jawa Timur),
Banjarnegara (Jawa Tengah), dan Citatah (Jawa Barat), Belerang (digunakan di
industri pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi,
industri karet dan ban, industri gula pasir, accu, industri kimia, bahan
peledak, pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan besi baja, bahan
korek api, obat-obatan dan lain-lain. Belerang tersebar di Pegunungan Ijen
(Jawa Timur), Pegunungan Dieng (Jawa Tengah), dan Tangkuban Perahu (Jawa Barat).
·
Sumber daya energi
Digunakan untuk emisi
bahan bakan kendaraan ataupun rumah tangga. Misalnya minyak bumi, gas alam, dan
batubara.
4.
Sumber
Daya Matahari
Sebagai negara tropis,
Indonesia selalu mendapatkan sinar matahari yang sangat cukup sepanjang tahun. Oleh
karena itu, energi panas dari matahari ini dapat harus digunakan
sebaik-baiknya. Energi matahari ini dapat digunakan sebagai menjemur air laut
menjadi garam, mengawetkan bahan makanan,
alternatif bahan bakar kendaraan,pembangkit listrik tenaga surya,dll.
5.
Sumber
Daya Air
Air merupakan sumber
daya alam yang dapat diperbaharui dan setiap makhluk hidup pasti membutuhkan
air. Akan tetapi, banyaknya pencemaran air di sungai,danau,maupun laut juga
turut memprihatinkan. Kualitas penduduk di suatu daerah dapat dilihat dari
kualitas air tersebut misalnya jumlah penduduk yang terus meningkat
mengakibatkan meningkatnya pula konsumsi air pula. Jika jumlah penduduk terus
meningkat maka berakibat pula meningkatnya pembangunan sehingga tidak adanya
daerah resapan air. Seperti yang terjadi di Jakarta, dimana susahnya
mendapatkan air bersih dan pembangunan yang terus menerus mengakibatkan
penurunan tanah di Jakarta sehingga air laut merembes dan berubah menjadi air
asin. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan lanjut dari pemerintah maupun
masyarakat agar terpenuhinya kebutuhan air untuk sehari-hari. Hal yang dapat
kita lakukan adalah:
a. Memperluas
areal lahan terbuka hijau di perkotaan. Kota yang padat penduduknya
memungkinkan konsumsi air yang sangat besar. Sementara lahan dengan sendirinya
padat oleh permukiman penduduk. Pemerintah kota dengan dinas pertamanannya
mengusahakan perluasan areal terbuka hijau, apakah dengan berbentuk taman atau
hutan kota.
b. Melengkapi
bangunan rumah tangga dengan sumur resapan air, juga alangkah baiknya jika
tidak menembok halaman, tetapi dengan menggunakan paving block.
c. Membuat konsentrasi air limpasan pada waktu
hujan. Tempat konsentrasi ini dapat berbentuk bendungan atau bangunan lainnya.
Sebab hujan yang tidak ditampung akan terbuang percuma ke sungai dan juga akan
menambah luapan air sungai.
d. Untuk
industri, tidak membuang limbah sembarang ke sungai maupun laut atau seharusnya
mengolah limbah terlebih dahulu.
Selain
itu, sumber daya yang terdapat di sungai, danau, rawa, air tanah, dapat
dimanfaatkan sebaik-baiknya misalnya sebagai tempat perikanan,sarana transportasi, irigasi,dll.
6.
Sumber
Daya Udara
Sumber daya udara yang
tidak terbatas ini contohnya angin, dapat digunakan sebagai pelayaran bagi para
nelayan, penerbangan, pembangkit listrik tenaga angin, kegiatan olahraga
air,dll. Akan tetapi, di Indonesia juga mengalami masalah pada pencemaran udara
misalnya adanya kebakaran hutan, polusi akibat kendaraan bermotor, pembuangan
limbah industri ke udara yang tidak diolah terlebih dahulu.
7.
Sumber
Daya Tanah
Dibedakan menjadi:
a. Tanah vulkanik, adalah tanah yang terbentuk
karena proses vulkanisme atau gunung api, dimana material lepasnya, seperti
abu, kerikil, lambat laun akan menjadikan tanah subur. Tanah ini banyak
ditemukan di sekitar areal gunung api, seperti di Pulau Jawa, Sumatra, Bali,
dan Lombok. Tanah vulkanik cocok digunakan sebagai lahan pertanian, seperti
perkebunan sayuran dan sawah.
b. Tanah podzol, yaitu tanah yang terbentuk
karena proses pelapukan batuan yang mengandung batuan kuarsa. Tanah jenis ini
masih memiliki kesuburan yang cukup, sehingga cocok sebagai lahan untuk
perkebunan dan ladang.
c. Tanah
laterit, adalah tanah yang terbentuk karena proses pelapukan batuan yang mengandung
besi, ditandai dengan merahnya warna tanah. Sifat tanah ini kurang subur. Tanah
laterit cocok ditanami dengan jenis tanaman keras, seperti kayu jati.
d. Tanah
mergel, adalah tanah yang terbentuk karena proses pelapukan dan bercampur dengan
berbagai material seperti pasir, kapur, dan tanah liat. Sifat dari tanah ini
subur, dan cocok ditanami tanaman-tanaman berakar serabut seperti palawija.
e. Tanah
gambut, artinya tanah rawa, karena lingkungan proses pelapukannya berada di
dalam rawa. Akibatnya, pelapukan tidak sempurna dan mempunyai tingkat kesuburan
yang rendah. Tanah jenis ini cocok untuk lahan persawahan gambut.
f. Tanah
endapan, adalah tanah hasil luapan pada waktu banjir, dan biasanya tanah ini terdapat
di sekitar bantaran kali. Tanah jenis ini sangat subur dan cocok dijadikan lahan
persawahan dan perkebunan sayuran.
g. Tanah
kapur, yaitu tanah yang bahan induknya batuan kapur. Sifat dari tanah jenis ini
kurang subur sehingga kurang cocok untuk dijadikan lahan pertanian.
h. Tanah
humus, yaitu tanah yang berasal dari bahan-bahan organik yang telah membusuk
seperti tumbuhan. Sifat tanah jenis ini sangat subur dan cocok dijadikan lahan
persawahan dan perkebunan.
i.
Tanah padas, yaitu tanah pejal dan tidak
baik untuk pertanian karena kurang subur. Tanah jenis ini cocok untuk bahan
baku pembuatan gerabah.
Selain
bermanfaat sebagai lahan bercocok tanam, tanah juga berguna sebagai lahan tempat
tinggal, lahan usaha, dan lahan industri.
B.
PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN
Pemanfaatan
sumber daya alam ini harus dilakukan berkelanjutan dengan prinsip ekofisiensi.
Berkelanjutan artinya setiap pembangunan atau usaha dalam mengelola semua
sumber daya alam harus selalu memperhatikan keutuhan sumber daya itu. Sumber
daya alam yang tidak dapat diperbarui hendaknya diusahakan jangan sampai
dihabiskan, juga sisa penambangan jangan sampai meninggalkan bekas yang membahayakan
dan tidak menguntungkan bagi lingkungan sekitar dan generasi berikutnya. Ekoefisiensi
artinya semua bentuk pengelolaan sumber daya alam yang dilakukan harus
meminimalkan risiko. Jangan sampai demi mengejar keuntungan, apa pun dilakukan,
tidak peduli ada pihak-pihak yang dirugikan atau menjadi korban. Hal ini
dimaksudkan agar tidak terjadi bencana misalnya banjir, tanah longsor,
pencemaran air dan udara, dll.
Menurut
prinsip ekofisiensi:
1.
Mengubah paradigma pengelolaan
lingkungan hidup dari pendekatan atur dan awasi menjadi atur diri sendiri.
Soemarwoto (2003)
memberi istilah pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan sekarang ini
berdasarkan prinsip atur dan awasi. Selama ini masyarakat hanya memberikan
masukan saja kepada pemerintah, tetapi tidak ikut dalam proses pengambilan
keputusan. Sekarang pemerintah telah menyiapkan peraturan perundang-undangan
yang mengatur tentang pemanfaatan sumber daya alam oleh manusia. Namun, dalam
pelaksanaannya peraturan tersebut sering dilanggar.
2.
Pendekatan ekosistem.
Pendekatan ekosistem
menunjukkan kepada kita tentang mata rantai yang tidak putus karena saling
berhubungan.
3.
Mengubah paradigma pemanfaatan sumber
daya alam dari wawasan ekonomi ke wawasna ekologi budaya
Paradigma pemanfaatan
sumber daya alam umumnya masih berorientasi pada kawasan ekonomi. Budaya
manusia telah mengikuti perkembangan teknologi, orientasinya pun masih belum
berubah ke arah teknologi yang ramah lingkungan. Perilaku masyarakat industri
yang dapat mengubah teknologi pemanfaatan sumber daya alam dari orientasi
ekonomi menjadi orientasi budaya lestari ke dalam usaha produksinya, disebut
wawasan ekonomi budaya.
4.
Prinsip ekoefisiensi dalam pemanfaatan
sumber daya alam
Efisiensi pemanfaatan
sumber daya alam adalah penggunaan sumber daya alam dengan cara memaksimalkan
kegunaannya dan meminimalkan sumber daya yang terbuang. Ekoefisiensi mengandung
arti efisiensi ekonomi dan efisiensi ekologi. Konsep ekoefisiensi sebaiknya
sejak dini dikenalkan dan dipraktikkan dalam kehidupan rumah tangga. Penerapan
prinsip ekoefisiensi tidak hanya sumber daya alam hayati, namun juga diterapkan
untuk sumber daya alam fisik. Penerapan hidup dengan prinsip ekoefisiensi perlu
ditanamkan sejak dini (kanak-kanak) hingga dewasa, agar kita dapat hidup hemat.
Hal ini berarti mengurangi penggunaan sumber daya yang berlbeihan, yang
akhirnya dapat mengurangi limbah yang harus dibuang ke lingkungan. Dengan
demikian, tercipta daya dukung lingkungan yang berkelanjutan. Dengan berprinsip
ekoefisiensi berarti wawasan ekonomi tidak bertentangan dengan wawasan ekologi.
Memanfaatkan
sumber daya alam ini harus digunakan sebaik-baiknya agar terjaga sehingga
keberadaannya di permukaan bumi ini tetap terus ada untuk generasi selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar